Beberapa hari ini, ada dorongan dari dalam yang mengarahkanku untuk bersikap lebih halus dan feminim. Hingga suatu pagi, aku coba bongkar-bongkar tumpukan buku yang ada di pojok ruangan rumahku. Dan kutemukan buku novelnya Susanna Tamaro – yang terakhir aku baca 5 tahun yang silam. Ada beberapa kutipan yang membuatku termenung dan terbius sesaat oleh goresan tulisannya.
Novel ini berkisah tentang spirit fenimisme yang dimiliki oleh seorang perempuan. Pemikiran dan pembicaraan yang termuat di dalamnya memperlihatkan ‘kedalaman’ yang sering tersembunyi dalam kehidupan sehari-hari. Kedalaman inilah yang memungkinkan keintiman dalam hubungan manusia.
Di dunia yang serba maskulin dan patriarkis sekarang ini – kejujuran ditekan, disembunyikan, dan tak layak dibicarakan. Keterusterangan dan obyektivitas adalah satu-satunya hal yang penting. Akan tetapi, mereka tidak memahami bahwa kejujuran merupakan masalah problematik, yang seperti buah memerlukan waktu untuk menjadi masak. Dapatkah masyarakat bersikap jujur, terus terang, dan terbuka? Haruskah orang-orang mengatakan apa adanya mengenai pengalaman hidupnya?
Kejujuran memerlukan wilayah dimana orang saling percaya. Karena saling percaya merupakan habitat dimana kejujuran bisa lahir. Tetapi, bagaimana jadinya jika habitat itu tidak diketemukan di tengah masyarakat?
Dan kelak, di saat begitu banyak jalan
Terbentang di hadapanmu
Dan kau tak tahu jalan mana yang harus kauambil
Janganlah memilihnya dengan asal saja
Tetapi duduklah dan tunggulah sesaat
Tariklah nafas dalam-dalam
Dengan penuh kepercayaan
Seperti saat kau bernafas di hari pertamamu di dunia ini
Jangan biarkan apa pun mengalihkan perhatianmu
Tunggulah dan tunggu lebih lama lagi
Berdiam dirilah, tetap hening, dan dengarkanlah hatimu
Lalu, ketika hati itu bicara, beranjaklah
Dan pergilah ke mana hati membawamu
Diadaptasi dari novel Susanna Tamaro ‘Pergilah Kemana Hati Membawamu’
7 comments
mas,tolong salamin bt.p.RAHMAT,dri lucky,makasih
Sering kali orang salah jalan karna mencoba melawan diri dari hati nuraninya,,
Sebenarnya jika qt mau mengikuti apa kata hati qt, qt tak akan terjerumus dalam lumpur yg sesak,,tp apa daya setiap dari diri mencoba tuk melawannya,,hati nurani tak akan menyesatkan pemiliknya jika dia sendiri mau bersahabat dengannya…
*waduh ngemeng apah ini tadi huehehehe*
Salam kenal n salam sayank…
Aku tautkan yah linkna, sebelumnya matur tengkyu
lucky, p. rahmat yg manaah?
riy4nti, thanks ya.. lam kenal jg n sayank jg:O..
sebenarnya Kejujuran merupakan suatu bagian dalam kehidupan dan kejujuran itu sangat mudah tapi sangat sulit untuk melakukannya.terutama jujur pada diri sendiri.
dewisri, memang jujur pd diri sendiri bukanlah pekerjaan mudah. perlu keberanian dan ketulusan.
salam..
Mohon untuk copy sebagai bahan blog..tq
sebuah informasi yang sangat indah yang pernah saya lihat, saya sangat suka apa yang anda tuliskan di dalam artikel anda ini..
semua cerita anda ini mempunyai sungguh banyak makna yang terdalam ..