Semalem, 27 September 2011 pukul 20.30. Kusempatkan nonton acara Jakarta Lawyer Club dengan topik “Banggar” Dituduh, “Banggar” Mogok. Menarik, menegangkan, sekaligus menggelikan. Bagaimana tidak, banyak anggota DPR yang hadir di situ, dan terlihat merasa gerah n spanenk dengan diskusi itu. Perbincangan yang mengarah pada tuduhan bahwa ‘mereka adalah biang koruptor’.
Ya tapi itu wajar dan sangat bisa dimaklumi, mengingat seolah wibawa DPR dikoyak-koyak, dan seperti mau digiring masuk ke perangkap tikus. Wah ini permainan apa lagi… Gitu kira-kira yang ada di benak pimpinan dan sebagian anggota Banggar.
Baiklah…mari sedikit berspekulasi.
Spekulasi pertama, adalah sesungguhnya terjadinya ’pertempuran kecil’ perihal perimbangan faktor kesalahan antar partai yang berkuasa. Dalam hal ini, Partai Demokrat versus partai-partai lain seperti Golkar, PKS, PDIP, dst. Saat partai Demokrat menjadi sorotan terkait mantan Bendum menjadi tersangka kasus korupsi kelas kakap, maka diprediksi akan terjadi turbulensi permainan politik yang cukup kencang. Partai-partai lain, yang menjadi ‘musuh’ Demokrat satu sisi akan mengeruk keuntungan politis, tapi sisi lain harus siap-siap menghadapi tusukan-tusukan dari belakang. Pertempuran kecil akan makin seru. Saling membuka kesalahan..buka-bukaan borok korupsi…lalu saling menutupi dan terjadilah deal-deal untuk mengamankan posisinya masing-masing. Walau akan ada korban-korban kecil. Banggar, menjadi bola empuk yang siap untuk dimainkan. Semua partai sedang gerah-gerahan dan panik dengan kasus ini. Siapapun bisa menjadi tumbal.
PKS adalah partai yang cukup trauma dalam menghadapi pertempuran kecil ini. Waktu itu kasus Bank Century.. ‘orang’ nya PKS yang jadi korban. Dan sekarang, mereka tidak mau itu terjadi lagi. PKS mencoba mengambil ‘kuda-kuda’ untuk tidak terjebak kembali pada perangkap yang serupa. Untuk itulah…Banggar harus tegas menolak tempo permainan yang hendak dimainkan KPK.
Spekulasi kedua, strategi formasi supit kalajengking. Tidak mudah bagi KPK untuk menggiring sekawanan koruptor yang jumlahnya mungkin sangat banyak melebihi jumlah ‘pasukan KPK’. Seribu tikus mau ditangkap kucing yang jumlahnya cuman sepuluh. Apalagi tikusnya segede kucing. Kira-kira gitu analoginya. Nah, formasi supit kalajengking mungkin cukup ampuh sebagai teknik menyerang untuk menaklukkan jumlah ‘musuh’ yang lebih besar, walaupun bisa saja gagal total. Tapi setidaknya akan ada beberapa ekor yang bisa tertangkap. Bisa jadi.
Bahwa si kalajengking seolah hendak memangsa sekawanan musuh yang ada di depan mata kepala kalajengking, tetapi sebetulnya kedua supitnya yang besar di sisi depan kanan-kiri yang sudah sangat siap merobek pertahanan musuh. Ditambah lagi senjata rahasia yang ada di ekornya yang siap meluluhlantakkan apapun. Siapa yang bisa lihat?? Tetapi bisa saja kedua supitnya jauh lebih beracun dan berbahaya dibandingkan gigitan gigi si kalajengking. Itu kalau kalajengking punya gigi. Si kalajengking bisa jadi tidak akan banyak bicara, pergerakannya lambat dan sedikit, tetapi akan sangat mematikan pada saatnya tiba.
Spekulasi ketiga, anak kecil rebutan tumpeng. Ini yang diutarakan Sujiwo Tejo, seorang Presiden Republik Jiancuk (ouppss)…yang selalu menginspirasi nalar sehat kita. Sebetulnya kita ini ngomongin apa? Korupsi..korupsi..korupsi… Kita ini kan saudara yang dilahirkan dari rahim ibu yang sama, ibu pertiwi Indonesia. Sesama anak bangsa kok saling menggerogoti..saling menjatuhkan..saling menghabisi. Apa nggak terpikir, kalau jangan-jangan..orang asing yang ada di luar sana sedang menonton dan menertawakan kita. Mereka, orang-orang asing itu yang, jangan-jangan sengaja mengobok-obok negeri kita ini supaya selalu kisruh..selalu berantem..sengaja dibikin suasana yang selalu nikmat untuk makan kenyang lewat korupsi.
Indonesia ini jamrud katulistiwa, mutiara yang sangat istimewa, sangat kaya alamnya. Ya pastilah menjadi incaran negara-negara asing. Minyaknya, mineralnya, batubaranya, kebun sawitnya, hutannya, emasnya, tembaganya, semua ada di sini – dan mereka sangat mengincar itu.
Mungkin karena itulah, dibikin situasi yang chaos…kisruh…para pemimpin negeri ini dibikin bingung, bodoh..dan korup. Yaudah…habislah riwayat Indonesia. Apa nggak sadar kita ini…kapan ini akan berakhir…kapan kita bersatu padu untuk memperkuat negeri ini…bersatu melawan segerombolan bahkan konspirasi asing yang suka merampas kekayaan bangsa ini. Jangan saling rebutan tumpeng kecil untuk mengenyangkan perut sendiri lewat korupsi…kalau sejatinya nasi tumpeng yang lebih besar justru udah diserobot oleh mereka.
“Apa ndak nyadar2 kita ini???”….gitu kata Sujiwo Tejo. Yo mboohlaah…
32 comments
mantap juga nie artikel nya ,sangat menarik nie……..
Spekulasi Kecil untuk perubahan besar (**)
Saya sebenarnya tak ambil pusing dengan kasus Banggar kali ini. Tapi begitu baca posting-an ini, saya jadi tertarik utk mengikuti kasus Banggar ini. :)
Salah satu hal yang paling ga ngenakin bin nyebelin dari episode ini adalah omongan Fahri Hamzah yang mengatakan “Semakin banyak anggota DPR ditangkap silahkan. Ga ada urusan dengan itu. Orang DPR ini saling bersaing satu sama lainnya, sebentar lagi pemilu. Anda tangkap partai lain semuanya silahkan, saya senang juga, supaya partai saya naik.” Aih, malah mikirin pemilu selanjutnya, bukan kinerjanya saat ini )_(
Workshop Bisnis Online. Malang, 29-30 Oktober 2011. Peserta terbatas 30 orang. Tempat LAB Statistik FE UIN Malang.
Materi UTAMA : Membangun TOKO ONLINE, Riset PRODUK, Teknik JITU Promosi dan Marketing INTERNET. Materi TAMBAHAN : Optimasi Blackberry+Facebook+Twitter Untuk BISNIS Online.
Garansi 1 BULAN Jualan.
Info Lengkap: http://www.GuruBisnisOnline.com | PIN BB 2310BF87 | 0856 4960 8915.
hii salam kenal iya dari vira .. :)
jangan lupa mapir keweb vira iya di http://www.rumahkiat.com/ vira mau berbagi pengalaman nih.:)
wah bagus juga iya blog ka2 … ^_^ good luck iya…..
SALAM BLOGER INDONESIA..:)
Hmmm…
Gw baru sempat kesini Mod…. ga menyangka kalau lo da balik OL lagi.
Gw sih prefer spekulasi ketiga…
Agak males ngikutin kasus ini..
Um gimana ya… :D
Anw aku suka tweet2 mbah Sudjiwo Tedjo
JLC emang seru buat diikutin, yahhh… daripada ngikutin sinetron, heheheheh
saya lebih melihatnya dengan, hidup cuma sekali, maka mereka mencari keuntungan seluas-luasnya. Mungkin gak ngerti juga soal dosa, ya jadi begitulah.
wah mantap ni artikel2 di blog ini.. salam kenal ya, mampir2 ke http://66potterybali.com/ :)
Nice post. Yah, daripada kita pusing-pusing mikirin mereka lebih baik kita mikir diri kita sendiri aja dulu, udah benar apa belum.
Spekulasi boleh saja
tapi juga harus diperhitungkan apa yang akan di capai hasilnya
kadang dari spekulsi malah menghasilkan apa yang di harap.
tetapi jika terjadi kegagalan dalam berusaha tidak masalah, cari dan mencari terus sampai ketemu apa yang di cita-cintakan
tidak hanya ironis, mas moudy, tetapi juga sekaligus tragis. negeri kaya tapi rakyat banyak yang miskin dan kesrakat. lebih2 wakil rakyat yang suka pamer kekayaan itu. sedikit pun dah ndak punya kemauan politik utk memberantas korupsi yang nyata2 telah bikin rakyat sengsara.
Ni kelihatannya malah spekulasi besar, bukan kecil lagi
acara Jakarta Lawyer Club memang bagus,,nice info2nya..
Nggak ikut-ikutan ah mas, takut ikutan pusing.. ~_~
kita mah jangan ikut-ikutan ah..
jangan ikut-ikutan nanti jadi ribet lohh
gimana gax di tuduh korupsi,memang seperti itu fakta nya selalu saja ada yang mengkorupsi uang rakyat.
ceritnaya oke..
thank’s infonya,…
Thanks ya Informasinya, Semoga Bermanfaat…
Seharusnya kasus-kasus korupsi yang di tayangkan di bebagai media menjadi pelajaran buat kaum koruptor agar tidak melakukan hal serupa. anehnya kalau dikatakan biang koruptor tidak terima. tapi pada kenyataannya memang bisa dikatakan seperti itu karena paktor kenyataan di lapangan. kalau kata iwan fals “kami tak sudi memilih para juara” saya stuju.untuk saya pribadi tak sudi memiliki pemimpin, memilih pemimpin yang juara. juara akan korupsi.
satu lagi. tvone hebat.
pemimpinya kacau eaaa bawahan nya pst ikut kacau ea kn mas broo…he
salam knl bloger INDONESIA
Kasus Banggar sebenarnya kurang menarik, tapi kenapa setelah membaca artikel di blog ini jadi pengen ngikutin?
Kian hari, koruptor di Indonesia sepertinya semakin marak. saya tak habis pikir, jika para pemimpinnya saja berbuat seperti itu, bagaimana dengan nasib bangsa ini di hari-hari mendatang..
semoga saja para koruptor menyadari kesalahannya dan berusaha untuk bertobat..
mantap dan menaarik sekali postingan ini.
Sangat menarik nih….
Wah sangat menarik gan