Elmoudy
  • Home
  • Film
  • Passion 4 Life
  • Fiksi
    • Pertanda Aku

      Simulacrum : Darkshines

      Simulacrum : Shrinking Universe

      Semilir Angin

      Semesta Kamu

  • Mengurai Tanda
    • Gelandangan di Negeri Sendiri

      Rakaat Panjang bersama Cak Nun

      Mudik di atas Sajadah Panjang

      Meresapi Kearifan Lokal di Pati

      Wayang Potehi: membaca putaran waktu

  • Sadar Lingkungan
    • Pegunungan Kendeng from Space

      Tepi perbatasan, atau tepi pesimisme

      Spekulasi Kecil

      Freaky Freaky

      Mbah Priuk

Elmoudy

  • Home
  • Film
  • Passion 4 Life
  • Fiksi
    • Pertanda Aku

      Simulacrum : Darkshines

      Simulacrum : Shrinking Universe

      Semilir Angin

      Semesta Kamu

  • Mengurai Tanda
    • Gelandangan di Negeri Sendiri

      Rakaat Panjang bersama Cak Nun

      Mudik di atas Sajadah Panjang

      Meresapi Kearifan Lokal di Pati

      Wayang Potehi: membaca putaran waktu

  • Sadar Lingkungan
    • Pegunungan Kendeng from Space

      Tepi perbatasan, atau tepi pesimisme

      Spekulasi Kecil

      Freaky Freaky

      Mbah Priuk

Mbah Priuk

by elmou 15.04.2010
15.04.2010

Mbah Priuk pastinya tidak suka dengan apa yang terjadi di atas sana. Tanah tempat beliau beristirahat dengan tenang, terasa berisik dan tentunya sangat mengganggu. Siapa yang harus dipersalahkan, Mbah Priuk mana peduli. Kalau hanya urusan kuburan, kenapa harus saling membantai. Ya sangat tidak masuk akal, untuk ukuran akal manusia yang masih hidup ataupun yang sudah meninggal. Tidak adakah cara yang lebih bermartabat untuk menyelesaikan masalah sederhana itu.

Kalau melihat sisi historis panjang ke belakang, Mbah Priuk memang dikenal sebagai sosok ulama besar yang sangat dihormati di kawasan Tanjung Priok. Ya gimana nggak, nama Tanjung Priok kan diambil dari nama besarnya, Mbah Priuk, yang tak lain adalah nama beken dari Habib Hasan Bin Muhammad Al Haddad. Sekitar 300 tahun yang lalu, beliau hidup. Konon katanya, beliau ulama besar yang dalam legendanya memiliki karomah dan kesaktian di atas rata-rata. Tidak hanya saat masih hidup yang kebal dibombardir meriam Belanda, tapi juga saat sudah meninggal yang tanah makamnya banyak diziarahi masyarakat, dan tersimpan kekuatan keramat.

Dulu saat Belanda ingin menggusur makamnya untuk didirikan pelabuhan Batavia, Belanda tidak sanggup menghadapi kejadian yang tidak masuk akal, seperti adanya ledakan keras dan semacam sinar laser putih dari dalam makam sehingga Belanda jadi takut dan urung membongkarnya.  Begitu pula saat zaman Soeharto. Anaknya yang bernama Tommy Soeharto pun ingin membuldozer makam Mbah Priuk untuk perluasan Terminal Peti Kemas. Atas kenekatannya itu, tiba-tiba buldoser meledak dan menewaskan beberapa operatornya.  Walhasil, Tommy Soeharto pun takut dan tidak berniat lagi dengan makam itu.

Ehh.. muncullah Pelindo (PT Pelabuhan Indonesia II) yang mengklaim kawasan makam itu adalah miliknya, dan ingin juga menggusur makam Mbah Priuk. Lalu Pelindo membawa pasukan Satpol PP, untuk menuntaskan urusan gusur menggusur kompleks makam itu. Walhasil, Tanjung Priuk berdarah-darah.

Ya kalau dipikir-pikir, kenapa juga harus mengganggu arwah orang yang sudah meninggal. Kalau sudah jelas rekam jejak Mbah Priuk yang sejak zaman Belanda sudah seperti itu, kenapa juga masih ngeyel ingin menguasai dan menggusur makamnya. Toh masyarakat sudah sangat cinta dengan Mbah Priuk. Siapa yang berani mengganggu, sudah pasti warga akan pasang badan untuk membela Mbah Priuk. Jangan hanya urusan uang atau bisnis, makam ulama pun mau digusur tanpa memperhatikan perasaan warga. Tak ada kearifan lokal namanya. Kesannya pengen serakah banget sampai-sampai orang yang sudah meninggal pun ingin dirampas hak istirahatnya. Jelas, Pelindo melakukan kesalahan besar. Salahkan Satpol PP. Baru kemudian salahkan warga yang anarkis. Saya hanya membela hak Mbah Priuk saja. Gitu aja kok repot. Hehhee…

Satu sisi, saya miris juga dengan Satpol PP, yang selama ini memang mengesankan kayak mesin pembunuh rakyat kecil. Sering saya maen ke Senayan untuk jogging sambil jajan, banyak pedagang-pedagang kaki lima di sekitar stadion yang harus lari tunggang langgang dikejar-kejar  Satpol PP.  Padahal saya kan lagi makan ketupat sayur di sana, ya kepaksa saya harus berhenti makan dan cepet-cepet membantu pedagang mengemasi barang dagangannya. Sangat ngerasain gimana rasanya melihat kehidupan pedagang-pedagang kecil itu yang diperlakukan kayak maling saja. Dalam batin, saya sebetulnya pengen nonjok muka gerombolan Satpol itu. Tapi mereka datang gerudukan, banyak banget sambil bawa pentungan. Ya siapa yang gak takut.

Di Jakarta, Satpol PP sudah dianggap seperti musuh rakyat jelata. Tak ada satu momen pun yang pernah kulihat, dimana antara Satpol PP dan rakyat jelata itu saling berpelukan, maksudnya saling menghormati dan menghargai hak mencari nafkah. Justru yang pernah kulihat, Satpol PP akan tersenyum manis ke pedagang kaki lima kalau si pedagang memberikan sereceh uang rokok kepadanya. Pemerasan terselubung. Nah, ini baru ada perdamaian.

Kini, peristiwa di Koja Tanjung Priok itu adalah momen spesial semacam bom waktu yang saatnya meledak, untuk menumpahkan kedongkolan amarah warga jelata terhadap  Satpol PP. Warga dengan sangat cepat bersatu padu untuk melawan arogansi Satpol PP, dan tidak segan-segan membantai anggota Satpol yang tertangkap. Dan Satpol PP pun membalasnya dengan tindakan yang sama kerasnya. Banyak darah yang muncrat di sana. Padahal kedua belah pihak adalah sama-sama warga Jakarta. Sesama tetangga kok pada saling hantam. Seperti ada dendam yang sangat dalam, dan kini dendam itu terlampiaskan. Anarkisme bisa-bisa merembet kemana-mana. Tapi jelas ini adalah hal yang berlebihan. Karena dendam itu tidak seharusnya ada, dan pembantaian di atas kuburan amat sangat disesalkan. Anarkisme, pastilah dosa besar. Dalam hal ini, lalu siapa yang harus bertanggung jawab?

Entahlah, yang penting Mbah Priuk bisa istirahat tenang. Di atas tanah itu, jangan ada yang berisik lagi. Itu saja sudah cukup.

0
FacebookTwitterWhatsapp

56 comments

maemunah 14.04.2010 - 11:48 pm

kl cuma gara2 makam kenapa kita harus saling menyakiti ? kenapa kita harus mengkiltuskan MAKAM ? apalagi MAKAM yang katanya sich KERAMAT !!! bukankan itu sama saja dengan SYIRIK ???
KITA BUKAN BANGSA YANG TIDAK BERADAB.. Jangan MAU DI ADU DOMBA…. MULAILAH DARI SEKARANG… DAMAILAH NEGRIKU
<*>

Reply
arman 15.04.2010 - 12:33 am

ada rusuh di priok ya? kok blog2 pada ngomongin priok…

moga2 aman2 aja ya..

Reply
asepsaiba 15.04.2010 - 7:21 am

Iya ya.. Kenapa harus saling bermusuhan gitu sih.. Bukankah mereka sesama muslim?
Wallahu a’lam…

Salam kenal..

Reply
nakjaDimande 15.04.2010 - 8:31 am

duh bundo ngga kuat lihat pertumpahan darah di tv :(

Reply
Ihsan Kusasi 15.04.2010 - 9:32 am

currently have no comments about priok riot… sedih dengan negeri yang sedang sakit ini… sebangsa setanah air bunuh-bunuhan… :(

Reply
bangun rumah, renovasi rumah 15.04.2010 - 10:58 am

semoga semua bisa menahan diri dan saling menghargai..dan mencari jalan solusi yang terbaik….kita kan harus menjadi negara yang maju…

Reply
dobleh yang malang 15.04.2010 - 12:07 pm

semoga mbah tetap tenang dialamnya meski diatas buminya terjadi hal hal yg tidk di inginkannya
salam hangat dari blue

Reply
andipeace 15.04.2010 - 6:31 pm

bingung salah siapa…itu juga makam kermat, wajar kalo masyarakat mengamuk..tapi satpol pp sudah meminta maaf dan masyarakat tetep mengamuk…. :( sama-sama keras kepala.

salam adem ayem

Reply
Ferry Prima 15.04.2010 - 8:12 pm

kemarin saya nonton cuplikannya. SADIS BANGET MAN ! polisnya rame-rame injek2 dan gebok2in satu ABG. sumpah bonyok banget !!

Reply
kira 16.04.2010 - 12:50 am

wah seru banget…
kayak film perang-perangan ya, tapi ini beda, bener-bener seru kalo beneran

Reply
zee 16.04.2010 - 10:19 am

Gw sengaja gak mau nonton Mod, gak tega. Kok ya hanya demi sebuah kuburan, sampai bantai2an begitu. Kalau sudah begini mau salahkan siapa? Lebih baik semua orang duduk bersama dan saling introspeksi, bagaimanapun juga satpol kek warga kek, pada dasarnya ya sama2 orang kecil, sama2 masyarakat.

Reply
darahbiroe 16.04.2010 - 11:19 am

sungguh miris ngeliadnya
harusna gak usah terjadi hal seperti itu
indonesia menangis lagi

Reply
antok 16.04.2010 - 11:21 am

sangat disayangkan hal ini bisa terjadi
ertumpahan darah
bukankah aparat harusna melindungi malah menghajar pake pentungan semauna sndiri
sungguh miris

Reply
mbah jiwo 16.04.2010 - 7:15 pm

masalah sekarang ya masalah uang…lahan parkir dll. banyak pihak yg bermain, yg membela makam ya hanya berdiam diri di makam.

malah ada yg ke dprd, membakar dll itu preman.

anehnya makam kan hanya sedikit, 5.4 hektar itu terlalu banyak. sama 5.4 hektar itu juga terlalu banyak untuk parkir pelindo.

be

Reply
narno 16.04.2010 - 7:44 pm

kenapa pula telah meninggalkan musyawarah, hanya demi keuntungan sepihak

Reply
Abdul Hafizh 16.04.2010 - 8:42 pm

tragis bgt sob .. Mudah2an tidak terjadi hal2 yang seperti itu .. :(
kunjungan perdana nih sob .. Mw tukeran link gak ??
keep share with me yah .

Reply
edratna 16.04.2010 - 9:09 pm

Komunikasi yang kurang pas, mengakibatkan bentrokan berdarah……
Menyedihkan…..

Reply
agnes sekar 17.04.2010 - 5:20 am

Selamat pagi Elmoudy, kemarin saya posting tidak bisa masuk-masuk, mungkin jaringan sedang eror. Segala sesuatu idealnya dimusyawarahkan dulu sebelum melaksanakan kegiatan. Pendekatan yang kurang pas bisa menimbulkan salah pengertian, sehaarusnya hal tsb diatas tidak perlu terjadi jika saja kedua belah pihak mau saling mengerti dan urun rembuk, Semoga semua pihak yg bersengketa memiliki kejernihan pikiran sehingga dapat menyelesaikan masalah dengan baik, Terima kasih postingannya.

Regards, agnes Sekar

Reply
Anonymous 17.04.2010 - 1:22 pm

syukurlah.. masalahnya sudah terselesaikan yah.. tinggal gimana pemerintah menyelesaikan tindakan satpol pp yang terkadang emang keterlaluan… Semoga ada jalan keluar yg terbaik bagi semua masyarakat indonesia yah..

Reply
Lina Marliana 17.04.2010 - 1:23 pm

syukurlah.. masalahnya sudah terselesaikan yah.. tinggal gimana pemerintah menyelesaikan tindakan satpol pp yang terkadang emang keterlaluan… Semoga ada jalan keluar yg terbaik bagi semua masyarakat indonesia yah..

Reply
bundadontworry 17.04.2010 - 6:24 pm

lama kelamaan makin kelihatan, bahwa rakyat kecil pasti selalu kalah,dan yg berkuasa selalu menang, begitulah yg harus dialami rakyat jelata sekarang.
kalau boleh dibilang, keadilan tak pernah berpihak pd yg miskin.
semoga darah2 yg bertumpahan di priok sana, tdk sia sia,akan ada kedamaian nantinya.
salam

Reply
Hanif 18.04.2010 - 10:17 am

mungkin ane nangkapnya salah yang berada di bagian atas. bukan masyarakat koja, atau Satpol PP, kenapa? coba saja perintah menurunkan satpol pp tidak ada dari PT Pelindo yang di TV bilangnya masalah pengadilannya aja belum kelar, kan gak jadi masalah. Jadi udah tau kan siapa yang salah? hehe, itu menurut saya loh, setelah melihat TV. ~_~ hanya bisa prihatin.

Reply
aurora 18.04.2010 - 10:37 pm

banyak orang yang mual-mual melihat peristiwa itu di televisi…. namun saya malah(jika bisa) ingin teleport ke sana, nonjokin itu semua satpol PP… miris sekali, yang harusnya menjaga ketertiban, malah merusak ketertiban itu sendiri….

Reply
KutuBacaBuku 19.04.2010 - 12:55 am

:berduka …

Sudah seharusnya Satpol PP itu dibenahi, dari segi moral dan tata cara penertiban (lengkap dengan ketegasan agar mereka tidak korupsi a.k.a memeras). Padahal apa sih kerjanya Satpol PP klo gak gusur2 gt …

Ini sebenernya tanggung jawab pemerintah juga, karena satpol PP g akan bergerak klo gak dipaksa mereka, nyawa pun melayang, demi sepeser rupiah dari Pelindo T-T

Reply
Aldy 19.04.2010 - 12:55 am

Saya merasa heran, hal yang sesederhana ini bisa menimbulkan pertumpahan darah dan nyawa melayang.
Apa sudah tidak mungkin lagi dilakukan pembicaraan diantara kedua belah pihak ?
Saya hanya baca dikoran Mas, ditelevisi saya sengaja tidak mau melihat, masalahnya pemberitaan telivisi juga tidak selektif, justru yang brutal ditampilkan. ~_~

Reply
tary 19.04.2010 - 7:16 am

dimana-mana kejadian seperti itu ya, sat pol pp jadi musuh masy, terutama pedagang kaki lima. pernah juga lihat tayangan di metro TV pasca bentrokan koja. masy. di bogor jawa barat menyiapkan sejumlah peralatan perang seperti bambu runcing, golok dan samurai utk menghadapi pol pp yg akan mengekseskusi lahan mereka.
miris sekaligus menggelikan juga mas moud, perang sesama saudara. kayak balik ke jaman belanda dulu.
yg jelas sat pol pp dan masy, hanya lah rakyat biasa , jangan lah mau di adu domba oleh arogansi kekuasaan.

Reply
dedi 19.04.2010 - 8:19 am

moga aja ga terulang lagi…

Reply
Nanang 19.04.2010 - 8:55 am

Sangat disayangkan dgn kejadian itu ya mas, pdhl dgn orang sendiri. Satpol PP emang suka over acting.

Reply
Anonymous 19.04.2010 - 9:14 am

Sangat disayangkan dgn kejadian itu ya mas, pdhl dgn orang sendiri. Satpol PP emang suka over acting.

Reply
kidungjingga 19.04.2010 - 11:16 am

saya sampai ga berani nonton berita loh mas… ngeri…

Reply
fansmaniac 19.04.2010 - 12:48 pm

Saya setuju, seharusnya Pemprov juga harus tahu apa itu arti sejarah.. selain itu makam mbah priuk mrupakan lokasi spritual bagi para penduduknya yang slalu berziarah. Ini menunjukkan bahwa Pemerintah ingin unjuk gigi dan merasa paling kuat hingga seenaknya melakukan penggusuran.
Tetapi Yang saya takutkan itu muncul syirik, karena sesungguhnya hanya Allah yang pantas disembah dan di agungkan. Rasulullah tidak pernah menunjukkan hal tersebut, Wallahualam…

Nice post brother, salam blogger

Reply
betty 19.04.2010 - 12:50 pm

emang udah g punya otak smua itu…
No coment lah,ikut prihatin saja…

Setelah saling berkunjung,mari bertukar link…
Udah ane pasang link nya,silahkan di cek…

Makasih…:D

Reply
macangadungan 19.04.2010 - 3:17 pm

gak bisa nyalahin satpol PPnya klo menurutku. mrk kan diperintah oleh atasan. klo ada yg mau disalahin, aku pribadi nyalahin yang duduk2 di kantor dan seenaknya ngasih perintah. akhirnya kan yg jadi korban ya bawahannya, para satpol PP. yang sudah apes, masih dihina-hina sama warga. kasian juga sama para masyarakat yang jadi korban…

Reply
idebagusku 19.04.2010 - 6:20 pm

begitulah jika akal sehat tidak digunakan lagi, semuanya diselesaikan hanya dengan kekerasan

Reply
Kika 19.04.2010 - 8:17 pm

Indonesia banget yaa…

Reply
Wempi 19.04.2010 - 8:46 pm

keknya itu bukan sekedar gusur. tapi sepertinya sudah pada kondisi sosial yang kompleks antara rakyat dengan penguasanya. :_:

Reply
mandor tempe 19.04.2010 - 10:59 pm

kalau sudah menyangkut urusan dhuwit, apapun bisa terjadi di Indonesia. Itu makam tempat ziarah kok malah dijadikan tempat pertumpahan darah. ~_~

Reply
arif 20.04.2010 - 1:08 am

rakyat berduka, moga pemimpinnya cepat tersadar…satpol pp..pengadilan dll..sebagai rakyat yg di pedesaan, saya ikut prihatin ajah..dan mendoakan

Reply
abrus 20.04.2010 - 8:20 am

Kalau emosi dan nafsu gila yg berkata, itulah yg terjadi dan rasakan akibatnya … nafsu angkara murka … :(

Reply
zee 20.04.2010 - 3:48 pm

Ayooo apdet dong… gw da apdet lagi Mod…

Reply
kira 20.04.2010 - 4:51 pm

wah, keren banget ya pas bentrokan, seruuu banget,

Reply
- H - 20.04.2010 - 5:42 pm

Kriuk-kriuk :D

Reply
kyaine 20.04.2010 - 5:44 pm

semalam liat tayangan tipi.. pasca tragedi tsb makam mbah priuk makin rame dikunjungi warga luar kota untuk berziarah.
smg saja kejadian berdarah2 spt kemarin itu nggak terulang lg. di manapun dan utk kasus apapun

Reply
rumah-sehat afiat 20.04.2010 - 6:26 pm

tragedi yang memilukan, Mbak priok ohh keturunanmu resah melihat kejadian ini. salam sehat ditunggu di konsep-smart-healing.

Reply
yangputri 20.04.2010 - 10:34 pm

Bang moudy aku telat ke mari, gpp ya??

Reply
Plesiran 23.04.2010 - 2:37 pm

Sesama bangsa kok saling antem-anteman, saduk-sadukan, tendang-tendangan ya.
Mbok ya dikomunikasikan yang baik sebelum pelaksanaannya.
Setelah timbul korban baru rangkul-rangkulan.
Salam hangat dari Plesiran

Reply
gusthy 23.04.2010 - 4:10 pm

piss untuk semuanya…

Reply
Asop 23.04.2010 - 8:53 pm

Saya aja baru tahu ada yang namanya Mbah Priuk….

Reply
sunflo 25.04.2010 - 1:50 pm

aq sedih kenapa sesama anak bangsa harus saling menyakiti dan mencelakai … ck… kemana ciri khas bangsaku yang dulu… kemana moudy?? *tanya kemana…

Reply
firdaus 26.04.2010 - 10:30 am

harta+kekuasaan+keserakahan = kehancuran

Reply
farus 27.04.2010 - 12:04 am

diindonesia nyawa ga dihargai…seperti hewan…

Reply
Deka 28.04.2010 - 3:52 pm

Aneh…!!! Emang lucu negeri ini.

Reply
kikakirana 30.04.2010 - 8:15 pm

sadar…sadar…)_( sudah nggak ada nyawanya aja koq ya masih di usik juga…

itu Pelindo apa nggak bisa cari lahan lain ya… heran dah…

nggak salah nie bang Deddy mizwar bikin pilem dengan judul “Alangkah Lucunya Negeri Ini”
emang aneh e… :#

HIDUP!!! ^_^

Reply
wi3nd 01.05.2010 - 1:24 pm

and i was there when it happend..

san9ad mencekam mauww..

Reply
cara mengatur keuangan 24.05.2010 - 9:40 pm

Hidup harus saling menjaga dan mengerti aja,.. biar tentram n nyaman,..

Reply

Leave a Comment Cancel Reply

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

14 + = 20

Top Eleven

  • Bidadari Kesunyian - 136,889 views
  • Tafsiran Tembang Lir Ilir - 74,601 views
  • Lari-lari plus Meditasi di Senayan - 60,188 views
  • Avatar - 54,414 views
  • Semilir Angin - 50,817 views
  • Kenapa Cinta - 49,539 views
  • Tron : Legacy - 48,757 views
  • Ziarah Cinta 3 : Falsafah Kerinduan - 48,159 views
  • Perjalanan Sunyi - 46,642 views
  • Mabook Mudik, Mabook Cinta dan Facebook! - 45,954 views
  • Cacing itu - 43,414 views

Pelataran

  • Bahasa Kesunyian
  • Fabel
  • Fiksi
  • Film
  • Mengurai Tanda
  • Passion 4 Life
  • Sadar Lingkungan


pergilah kemana hati membawamu

©2023 elmoudy.com. All Right Reserved.


Back To Top