Empat ekor kodok berjongkok di atas balok yang mengambang di tepi sungai. Tiba-tiba balok itu terseret arus dan mengalir terus. Kodok-kodok itu merasa sangat senang dan girang, karena mereka belum pernah berlayar sekali pun.
Suatu saat kodok pertama membuka percakapan, ujarnya, “Balok ini sungguh mengagumkan. Ia bergerak seakan-akan hidup dan memiliki tujuan yang pasti. Tak ada balok seperti ini. Sungguh pengalaman yang menakjubkan.”
Kodok kedua menyela dengan nada meremehkan, “Tidak kawan, ..tidak. Kamu salah. Balok ini seperti balok-balok yang lain. Ia tidak bergerak. Yang bergerak adalah air sungai ini, yang mengalir menuju lautan. Air inilah yang membawa kita bersama balok ini.”
Kodok ketiga pun tak ingin ketinggalan. Ia geleng-geleng kepala dan kata-kata penuh falsafah meluncur dari mulutnya,” Bukan….bukan. Kalian terlalu dangkal karena hanya melihat sisi luar saja. Kalian tentu salah mengerti. Bukan balok dan bukan pula air sungai yang bergerak. Tapi, yang bergerak adalah pikiran kita. Tanpa pikiran, tak ada yang dapat bergerak.”
Mereka bertiga lalu saling padu, saling memojokkan demi mempertahankan pendapatnya masing-masing. Ketiga kodok itu pun saling pandang…seolah ada keraguan di mata mereka. Lalu berantem lagi dan pertikaian silang pendapat semakin keras dan tidak terkendali. Tak mungkin ada kata kesepakatan yang bisa dicapai.
Kemudian, mereka memandang kodok keempat, yang hingga saat itu hanya diam di sudut balok, menyimak dan memperhatkan saja…menahan diri mungkin. Ketiga kodok itu memintanya untuk memberikan pandangan. Siapakah di antara ketiganya yang paling benar.
Kodok keempat itu pun berdiam diri, nafasnya ditahan dan memandang ke arah langit. Dengan segala kepolosan, kodok keempat pun berkata, “Kalian semuanya tidak ada yang salah. Yang bergerak adalah balok ini, air sungai ini, dan juga pikiran kita. Ketiga pendapat kalian benar semua!”
Ketiga kodok itu pun menghela nafas. Mereka saling pandang, tidak mengerti dengan perkataan yang baru saja dikatakan kodok keempat. Tanpa pikir panjang, ketiga kodok itu geram dan mendorong kodok keempat hingga terjatuh dari balok dan tercebur ke dalam sungai.
1000 % Kahlil Gibran.
22 comments
wah bagus banget ceritanya,, inspired
nice
masih penasaran dengan akhir si kodok ke empat. lalu apa yang terjadi dengan ketiga kodok yang mengapung di balok?
jadi penasaran. haha
sentilan sentilun khasnya imauw :)
Si kodok ke-empat yang malang.. karena ketiga temannya yang berpikiran sempit.
Tapi apa hubunganya cerita kodok dan kertas putih???
Pikiran sempit dan ego kah maksud 2 cerita di atas?
keren ceritanya om, nice share…
salam sukses selalu
cerita yang sangat bagus thanks,…..!
ceritanya, siiip.
gan, cerita ini ngarang sendiri ya….
menarik banget cerita kodoknya gan….
keren gan ceritanya, terima kasih…
kodok keempat lebih baik karena mencoba mencari solusi terbaik ,,seharusnya pemerintah kita jg bisa mencari solusi terbaik untuk masalah yang melanda negri kita
Bukankah sudah semestinya kertas putih didisi dengan tinta hitam,,
Tidak selamanya mencoba menjadi penengah itu diakui. Malah seringnya dianggap tidak punya pendapat dan cari selamat saja.
Assalaamu’alaikum wr.wb, Elmoudy…
Kisah yang mencerahkan untuk memikir sama apakah yang terkadung dalam pendapat 3 kodok tersebut dan kenapa kodok keempat menyetujui semua pendapat tersebut.
Menurut saya, kodok keempat ingin menyuarakan yang sepatutnya bergerak untuk belayar di sungai itu adalah diri mereka sendiri bukan setakat menumpang balok, sungai atau fikiran.
Jika diperhatikan, semua makhluk Allah SWT mengerti apa yang berlaku di sekelilingnya. Hanya manusia sahaja yang buat tidak tahu.
Posting yang mencerahkan. Semoga sukses.
Salam dari Sarikei, Sarawak. :D
Bagus-bagus Ceritanya gan…ditunggu Update terbarunya ya…salam kenal!!
wow keren nih ..
wah unik gan critanya :) juga lucu cz bahas kodok hahaha :D
andai kita tidak mau membuka diri, kita tidak akan belajar apa2 .. begitu ya, dok? ;)
cerita yang menginspirasi dan memberi motivasi..thank’s mas
masih penasaran dengan akhir si kodok ke empat. lalu apa yang terjadi dengan ketiga kodok yang mengapung di balok?
jadi penasaran. haha