Elmoudy
  • Home
  • Film
  • Passion 4 Life
  • Fiksi
    • Pertanda Aku

      Simulacrum : Darkshines

      Simulacrum : Shrinking Universe

      Semilir Angin

      Semesta Kamu

  • Mengurai Tanda
    • Gelandangan di Negeri Sendiri

      Rakaat Panjang bersama Cak Nun

      Mudik di atas Sajadah Panjang

      Meresapi Kearifan Lokal di Pati

      Wayang Potehi: membaca putaran waktu

  • Sadar Lingkungan
    • Pegunungan Kendeng from Space

      Tepi perbatasan, atau tepi pesimisme

      Spekulasi Kecil

      Freaky Freaky

      Mbah Priuk

Elmoudy

  • Home
  • Film
  • Passion 4 Life
  • Fiksi
    • Pertanda Aku

      Simulacrum : Darkshines

      Simulacrum : Shrinking Universe

      Semilir Angin

      Semesta Kamu

  • Mengurai Tanda
    • Gelandangan di Negeri Sendiri

      Rakaat Panjang bersama Cak Nun

      Mudik di atas Sajadah Panjang

      Meresapi Kearifan Lokal di Pati

      Wayang Potehi: membaca putaran waktu

  • Sadar Lingkungan
    • Pegunungan Kendeng from Space

      Tepi perbatasan, atau tepi pesimisme

      Spekulasi Kecil

      Freaky Freaky

      Mbah Priuk

Kodok yang Berlayar

by elmou 17.10.2017
17.10.2017

Empat ekor kodok berjongkok di atas balok yang mengambang di tepi sungai. Tiba-tiba balok itu terseret arus dan mengalir terus. Kodok-kodok itu merasa sangat senang dan girang, karena mereka belum pernah berlayar sekali pun.

Suatu saat kodok pertama membuka percakapan, ujarnya, “Balok ini sungguh mengagumkan. Ia bergerak seakan-akan hidup dan memiliki tujuan yang pasti. Tak ada balok seperti ini. Sungguh pengalaman yang menakjubkan.”

Kodok kedua menyela dengan nada meremehkan, “Tidak kawan, ..tidak. Kamu salah. Balok ini seperti balok-balok yang lain. Ia tidak bergerak. Yang bergerak adalah air sungai ini, yang mengalir menuju lautan. Air inilah yang membawa kita bersama balok ini.”

Kodok ketiga pun tak ingin ketinggalan. Ia geleng-geleng kepala dan kata-kata penuh falsafah meluncur dari mulutnya,” Bukan….bukan. Kalian terlalu dangkal karena hanya melihat sisi luar saja. Kalian tentu salah mengerti. Bukan balok dan bukan pula air sungai yang bergerak. Tapi, yang bergerak adalah pikiran kita. Tanpa pikiran, tak ada yang dapat bergerak.”

Mereka bertiga lalu saling padu, saling memojokkan demi mempertahankan pendapatnya masing-masing. Ketiga kodok itu pun saling pandang…seolah ada keraguan di mata mereka. Lalu berantem lagi dan pertikaian silang pendapat semakin keras dan tidak terkendali. Tak mungkin ada kata kesepakatan yang bisa dicapai.

Kemudian, mereka memandang kodok keempat, yang hingga saat itu hanya diam di sudut balok, menyimak dan memperhatkan saja…menahan diri mungkin. Ketiga kodok itu memintanya untuk memberikan pandangan. Siapakah di antara ketiganya yang paling benar.

Kodok keempat itu pun berdiam diri, nafasnya ditahan dan memandang ke arah langit. Dengan segala kepolosan, kodok keempat pun berkata, “Kalian semuanya tidak ada yang salah. Yang bergerak adalah balok ini, air sungai ini, dan juga pikiran kita. Ketiga pendapat kalian benar semua!”

Ketiga kodok itu pun menghela nafas. Mereka saling pandang, tidak mengerti dengan perkataan yang baru saja dikatakan kodok keempat. Tanpa pikir panjang, ketiga kodok itu geram dan mendorong kodok keempat hingga terjatuh dari balok dan tercebur ke dalam sungai.

1000 % Kahlil Gibran.

0
FacebookTwitterWhatsapp

22 comments

tenga 12.09.2013 - 1:34 pm

wah bagus banget ceritanya,, inspired

Reply
sadrach 14.09.2013 - 8:56 am

nice

Reply
desain stand pameran 17.09.2013 - 12:55 pm

masih penasaran dengan akhir si kodok ke empat. lalu apa yang terjadi dengan ketiga kodok yang mengapung di balok?

jadi penasaran. haha

Reply
wi3nd 26.09.2013 - 3:53 pm

sentilan sentilun khasnya imauw :)

Reply
AnandaFX 27.09.2013 - 12:45 pm

Si kodok ke-empat yang malang.. karena ketiga temannya yang berpikiran sempit.

Tapi apa hubunganya cerita kodok dan kertas putih???

Pikiran sempit dan ego kah maksud 2 cerita di atas?

Reply
fathoni 28.09.2013 - 5:25 am

keren ceritanya om, nice share…

Reply
sukses dengan amal 02.10.2013 - 9:13 am

salam sukses selalu

Reply
Jelly Gamat Gold G 06.10.2013 - 10:06 am

cerita yang sangat bagus thanks,…..!

Reply
ruly400000111 06.10.2013 - 4:47 pm

ceritanya, siiip.

Reply
objek wisata indonesia 07.10.2013 - 9:24 am

gan, cerita ini ngarang sendiri ya….

Reply
hotel murah di senggigi 07.10.2013 - 9:26 am

menarik banget cerita kodoknya gan….

Reply
gili nanggu sekotong 07.10.2013 - 9:28 am

keren gan ceritanya, terima kasih…

Reply
Bimbel Online 07.10.2013 - 11:36 am

kodok keempat lebih baik karena mencoba mencari solusi terbaik ,,seharusnya pemerintah kita jg bisa mencari solusi terbaik untuk masalah yang melanda negri kita

Reply
hanari 10.10.2013 - 10:56 am

Bukankah sudah semestinya kertas putih didisi dengan tinta hitam,,

Reply
Zizy Damanik 20.10.2013 - 6:18 pm

Tidak selamanya mencoba menjadi penengah itu diakui. Malah seringnya dianggap tidak punya pendapat dan cari selamat saja.

Reply
Siti Fatimah Ahmad 24.10.2013 - 2:41 pm

Assalaamu’alaikum wr.wb, Elmoudy…

Kisah yang mencerahkan untuk memikir sama apakah yang terkadung dalam pendapat 3 kodok tersebut dan kenapa kodok keempat menyetujui semua pendapat tersebut.

Menurut saya, kodok keempat ingin menyuarakan yang sepatutnya bergerak untuk belayar di sungai itu adalah diri mereka sendiri bukan setakat menumpang balok, sungai atau fikiran.

Jika diperhatikan, semua makhluk Allah SWT mengerti apa yang berlaku di sekelilingnya. Hanya manusia sahaja yang buat tidak tahu.

Posting yang mencerahkan. Semoga sukses.
Salam dari Sarikei, Sarawak. :D

Reply
free download 02.11.2013 - 6:08 pm

Bagus-bagus Ceritanya gan…ditunggu Update terbarunya ya…salam kenal!!

Reply
akangeka 03.11.2013 - 12:06 pm

wow keren nih ..

Reply
Fauzi Bagus 02.12.2013 - 11:38 pm

wah unik gan critanya :) juga lucu cz bahas kodok hahaha :D

Reply
kopisusu 08.01.2014 - 3:54 pm

andai kita tidak mau membuka diri, kita tidak akan belajar apa2 .. begitu ya, dok? ;)

Reply
umpan pancing 10.02.2016 - 10:01 am

cerita yang menginspirasi dan memberi motivasi..thank’s mas

Reply
travel umroh jakarta 19.09.2016 - 12:56 pm

masih penasaran dengan akhir si kodok ke empat. lalu apa yang terjadi dengan ketiga kodok yang mengapung di balok?

jadi penasaran. haha

Reply

Leave a Comment Cancel Reply

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

83 + = 87

Top Eleven

  • Bidadari Kesunyian - 136,890 views
  • Tafsiran Tembang Lir Ilir - 74,602 views
  • Lari-lari plus Meditasi di Senayan - 60,189 views
  • Avatar - 54,415 views
  • Semilir Angin - 50,817 views
  • Kenapa Cinta - 49,540 views
  • Tron : Legacy - 48,757 views
  • Ziarah Cinta 3 : Falsafah Kerinduan - 48,159 views
  • Perjalanan Sunyi - 46,642 views
  • Mabook Mudik, Mabook Cinta dan Facebook! - 45,954 views
  • Cacing itu - 43,414 views

Pelataran

  • Bahasa Kesunyian
  • Fabel
  • Fiksi
  • Film
  • Mengurai Tanda
  • Passion 4 Life
  • Sadar Lingkungan


pergilah kemana hati membawamu

©2023 elmoudy.com. All Right Reserved.


Back To Top