Awalnya, film ini berkisah tentang teka-teki lembaran kertas yang berisi deretan angka-angka yang ditulis oleh seorang anak bernama Lucinda Embry. Lucinda adalah anak indigo yang diberi kemampuan mendengar bisikan-bisikan gaib tentang bencana besar yang akan terjadi dalam 50 tahun ke depan. Setelah hampir 50 tahun berlalu, lembaran kertas itu sampai kepada seorang anak bernama Caleb Koestler (dimainkan Chandler Canterbury). Ayahnya, John Koestler (dimainkan Nicholas Cage) secara tak sengaja melihat lembaran itu, kemudian mencoba memecahkan teka-teki dibalik deretan angka-angka itu.
John Koestler- selaku seorang profesor astrofisika di MIT (Massachusetts Institute of Technology) tidak banyak menemui kesulitan dalam menelusuri misteri di balik angka-angka itu. Deretan angka-angka itu adalah tanggal kejadian, jumlah korban, dan koordinat GPS terjadinya bencana besar yang terjadi dalam 50 tahun terakhir. Hal yang membuat John menemui kebuntuan, saat melihat deretan angka 191009EE.
Ternyata, pada hari itu akan terjadi kiamat yang akan membakar planet bumi akibat aktivitas badai matahari (seperti yang banyak diramalkan akan terjadi tahun 2012). Tak akan ada yang selamat, termasuk John Koestler. Caleb dan teman kecilnya, Abby – yang justru terpilih menjadi segolongan anak manusia yang diselamatkan, yang nantinya akan menjadi penerus generasi baru paska kehancuran bumi.
Film ini termasuk film science fiction yang memuat pesan spiritual. Bahwa segala kejadian yang sedang dan akan berlangsung di dunia ini sudah tertulis secara rapi dan detail sejak dulu kala. Perpaduan antara dogma agama / determinisme, dialektika akademis, dan teknologi – menjadi kekuatan tersendiri dalam film ini. Gambaran kiamat sebagai kejadian akhir keberadaan planet bumi juga cukup berhasil divisualisasikan secara apik. Muncul juga tokoh makhluk cahaya (malaikat) yang selalu menyertai keberadaan Caleb, dan pada akhirnya menampakkan wujud aslinya sebagai makhluk yang tubuhnya bermateri partikel cahaya, dengan seluet sayap bercahaya. Selain itu, terdapat batu hitam sebagai benda (cinderamata) yang dititipkan makhluk cahaya kepada manusia yang terpilih. Batu hitam dalam bahasa Inggris berarti Black Stone, kalau dalam bahasa Arab berarti Hajar Aswad.
Pesan utamanya terletak pada tokoh Caleb Koestler. Caleb (dan Abby) adalah simbolisasi dari sebagian kecil manusia yang mampu menerima sinyal-sinyal ketuhanan. Karakter dan sifat anak kecil yang polos dan bersih dari intervensi logika adalah syarat mutlak yang diperlukan untuk bisa mendengar dan menerima pesan itu. Hingga pada akhirnya, mereka berdua menjadi manusia terpilih yang diselamatkan dan di bawa ke taman surga. Tapi jangan kaget, kalau Caleb sebenarnya adalah gambaran dari seorang Yahudi – manusia berambut pirang bermata biru. Dan tentu kita bisa menduga, bahwa manusia terpilih yang diselamatkan dari kiamat itu adalah golongan kaum Yahudi. Maklumlah.. bikinan Holywood.
3 comments
saya belum nih nonton film ini, tapi dari ulasannya, saya suka film2 seperti ini, mencoba mencari kebenaran dibalik kebohongan
salam kenal kembali
ya yahudi emang pinter, pinter bikin film,pinter ngapusi, pinter menghibur (buktinya aku banyak terhibur dengan film buatan yahudi)pinter cari duit hihihi salut deh buat yahudi.
di adegan terakhir digambarkan ada sejenis “Tree of Life” di planet baru (promise land)tsb. Cocok bgt dgn gambaran “Tree of Life”nya kaum yahudi(Kabbalah)