Ksatria Cahaya mendekat dan memintaku untuk duduk bersila dengan tenang. Sepertinya ia tahu, bahwa kekacauan yang telah kutimbulkan belakangan ini.. membuatnya tergerak untuk memberiku beberapa pencerahan guna memulihkan ketenanganku. Ia bertutur bahwa seorang ksatria cahaya perlu mengenali momen keheningan yang mengawali sebuah pertempuran penting.
Keheningan itu, seolah-olah membisiki bahwa seluruh unsur di alam ini telah berhenti dan menahan nafasnya. Sang ksatria mendengar seksama suara keheningan ini dengan tenang, lalu membaca firasat akan datangnya pergerakan yang tak terduga. Ia tahu bahwa gempa bumi yang hebat, datang setelah situasi hening tanpa peringatan terlebih dahulu. Gelombang pasang tsunami datang meluluhtantakkan perkampungan sesaat setelah kesenyapan menyelimuti daratan. Ia telah menjelajah belantara pada malam hari dan tahu bahwa kebisuan binatang-binatang malam tercipta, karena marabahaya sedang menuju mendekat ke arahnya.
Ketika orang-orang lain berbicara banyak, sang ksatria berdiam di suatu tempat dan berlatih memainkan pedang cahaya, memaku pandang matanya ke batas langit pada pertengahan malam. Ia melatih kecepatan geraknya untuk melesatkan seluruh jiwanya menembus tirai-tirai kegelapan hingga ia sampai pada perkampungan tempat para ksatria cahaya berkumpul. Melalui keheningan, jiwanya bergerak laksana kilat menangkap setiap pertanda suci yang turun dari langit.
Sang ksatria cahaya bermeditasi. Ia duduk di tempat sunyi dan menyerahkan diri pada cahaya keagungan. Ketika ia melakukan hal ini, ia tidak berusaha memikirkan segala sesuatu, ia menutup diri terhadap pencarian kesenangan, dari tantangan-tantangan yang melelahkan, dan membiarkan saja rahmat dan kekuatannya terwujud dengan sendirinya. Sekalipun kemudian ia tak mengenali dan menyadari keberadaannya, rahmat dan kekuatan ini akan menjaga perjalanan hidupnya dan mempengaruhi pemikiran dan gerak-geriknya sepanjang hari.
Sang ksatria tahu bahwa dalam kediaman hatinya, ia akan mendengar suatu pesan yang akan membimbingnya. Guru Zen-nya berkata, “Ketika engkau merentangkan busur, ada suatu titik ketika engkau merasa seolah-olah tidak bisa bernafas bila engkau tidak membiarkannya terbang sekali saja. Bila engkau terus menerus berusaha membangkitkan saat-saat ketika engkau seharusnya melepaskan anak panah, engkau tidak akan pernah bisa memahami seni memanah. Kadangkala keinginan berlebihan dari pemanah itu sendiri yang meruntuhkan keakuratan dalam memanah.”
Masih dalam keheningannya, sang ksatria bisa saja kehilangan pikiran dan perasaannya. Ia percaya tidak akan ada yang bisa mengendalikan emosi yang sedang membuncah dalam dadanya. Ia terpaksa menghabiskan banyak malam dan perasaan-perasaan malamnya dimana ia salah satu di antara orang-orang yang lenyap. Ia tak ubahnya seperti sepotong jiwa yang tak berpikir dan membiarkannya mewujud laksana cahaya dan hanya kepingan intuisi yang tersisa. Sang ksatria memahami bahwa intuisi adalah huruf-huruf Tuhan yang terus menerus ia serap, ia perdengarkan melalui suara angin, dan ia tersambung dalam selubung waktu menuju tarian bintang-bintang yang berkilauan di atas langit.
Dalam meditasinya, ia melepaskan anak busur panahnya menuju pusat cahaya.
………………………………………………………………………………………………………….………
60 % diadaptasi dari kitab suci ksatria cahaya, Paulo Coelho.
Bacaan terkait : Ksatria Cahaya : Reinforce.
62 comments
Wuoo..bahasanya sastra banget, jadi rada susah dimengerti sama orang awam kayak gue
Oh..ia, kayaknya tu kesatria gagah perkasa banget deh
no coment dech. begini saya menilai keindahan karya sastra. tapi sedikit pesan yg bisa saya tangkap adalah ‘fokus’ itu mkn ya harus fokus..
Pengin juga saya nulis dengan bahasa yg rapi kayak gini…
Tapi nggak bisa
Makasih sudah mampir ke blog saya…
Salam!
sebuah rangkaian kata yang membuat diri saya bermanggut penuh dengan kekaguman.
mantab seperti biasanya
smg bisa menemukan jalan keluar yg tepat,,
..
Ksatria cahaya throw the darkness..
He’s not afraid of the dark cause the dark is part of our life..
;-)
..
saat anak panah itu melesat pesat,
jiwanya terbang bersama keagungan cahaya agung,
walau kesatria cahaya termenung, diam, tercenung,
dia mencari kesejatian pencapaian puncak,
dari awal dan akhir pertempuran penting itu.
maaf jadi saya tambahi sekenanya… hehe…
ksatria cahaya brusaha mencari jati dirinya…
Guru Zen ??
Saia kok malah jadi inget ama starwars ?
*maaf..*
Bang Elmoud….tulisanmu selalu buatku bergidik…..like this banget…
saya belom ngerti inti dari tulisan ini
bahasanya tingkat tinggi banget
ksatria cahaya datang di tengah kegelapan dengan membawa cahayanya siap menerangi bumi
sepertinya ksatria cahaya mempunyai kemampuan yang spesial. apa dia berteman baik dengan sahabat saya juga, sang Ksatria Baja Hitam? Kalau iya, mau kuundang makan malam hari ini.
wah ini mah dah bagus tulisannya.. mau di bikin novel? saya bikin gak jadi2 hehe.. susah banget untuk fokus.. di kepala terlalu banyak yang pengen di tulis..(curhat jadinya hehe)
ayo lanjutkan semoga bisa jadi novelnya..
makasih dah mampir blog saya :-)
wah gaya penulisannya bagus :twisted: ya.. mau dibikin novel ya? semoga jadi ya.. saya bikin gak jadi2 karena susah untuk fokus..
oya makasih dah mampir ke blog saya :-)
waduhhh…. keren banget bahasanya mas moudy, di tunggu novelnya ya, lanjut terus mas :-)
Jadi ingat akan serial yang ada di telivisi itu “avatar the series”….
salam
Elmoudy, tulisanmu keren abis. Semoga cepat menemukan jalan terbaik.
sebuah perajalanan sufistik yang transendental…
nurinsan melesat menuju Nurallah…
“tan keno kinoyo ngopo”
tak ada kata yang bisa menggambarkan sebuah peristiwa spiritual yang transendental…
Hhmm.. bingung mode:on
Mod. Sastra itu mengagumkan ketika kita membacanya. Mengagumkan karena kita harus baca beberapa kali, kemudian berpikir ttg maknanya, baru kemudian kita mengerti. Buat sebagian orang, sastra itu berat. Tapi setelah kita ikuti benar-benar, sastra itu sangat menghibur…
Weleh… kok cepet banged gw submit hahahaa..
Mksd gw tadi… Mod, ini postingan sastra lu yg selalu jadi ciri khas blog ini. Sippp!
keheningan yang selalu membuat orang nyaman. hehehehe
Belajar mendengarkan hati nurani kah maksudnya?
judulnya keren banget, gambarnya juga, dan bahasanya lebih berat lagi…salut
ksatria cahaya mungkin terlahir pada saat gerhana matahari total kali yah? kekekekekk *ngawur.com*
rangkaian kata yg enak di baca mas…
salam,
kunjungan pagi untuk bersilaturrahmi..
sambil mencari ide kesini…
gimana sih caranya bisa membuat tulisan dgn alur yang rapi kayak gini,Mas Moudy?
bunda pingin deh bisa ……
salam
mmhh…saya harus menyimak betul betul soalnya bahasanya tingkat tinggi neh…
Kalau yang ginian emang ahli El, begitu banyak masalahkah sahabat sampai-sampai sang satrya cahaya melakukan relevasi ?
Paulo Coelho, bacaan Elmoudy tingkat tinggi banget ya…
Ada beberapa buku karyanya yang saya beli karena tertarik dengan ilustrasi sampul dan resensinya, ternyata isi bukunya jauh lebih tinggi dari yang saya bayangkan…jadilah buku-buku itu tidak pernah selesai saya baca… :(
Jadi inget buku “Bagawad Gita”…
kebimbangan seorang ksatria membela negaranya dan bertempur melawan saudara2 kandungnya di padang kurusetra…..
perlu pendalaman iman untuk mencernanya
Seperti kesombongan dapat membuat tujuan kita tidak berarti apa-apa.
salam kenal.
kunjungan perdana nih, dan butuh waktu utk menyerap tulisannya
ruarr biasa guratan keyboardnya, indah diakhir pekan ini bacanya
ksataria yang penuh harpan…
mantap mas tulisannya….
sebuah tulisan yang berkarakter….
revelation itu bukannya proses penyampaian wahyu kpd nabi
atau sebuah proses seorang manusia yng naik derajat mjd setengah dewa (bc: menjadi Nabi) gitu…??
mangstafff….saatnya dibukukan nih mas..
keren larik-larik kalimat sarat maknanya
mantap…
tapi harus dibaca untuk memahaminya.
walaupun pada akhirnya tidak paham juga hehehe
siapakah kesatria cahaya itu?
wah, gambarnya oke punya nih…
sepertinya ksatria cahaya sedang mencari jati dirinya
Intuisi adalah salah satu kekuatan, dan juga suatu saat bisa kita jadikan sebagai tanda yang mengarahkan kemana kaki ini akan melangkah. Namun intuisi hanya akan bisa berfungsi bila kita selalu menjaga kebersihan hati kita dari segala noda…
kesatria cahaya?
yang bukan saya ….
kita tunggu kemunculannya di negeri ini
kunjungan dinihari
duuh…mas Mod, sy ud baca berulang kali tp kok msh blm bs ngerti maknanya ya, apa krn memang sy blm terbiasa membaca karya sastra jd sulit mencernanya (hiks….jd malu)
Wah… dalam meditasi kita melepaskan fikiran kita agar lepas bak anak panah yang melesat dari busur… gitu ya?? **sok tahu mode: ON**
kalo denger kata ksatria cahaya aku inget bukunya dewi lestari yang dulu itu lupa judulnya
Wah wah… sungguh keren gambarnya.. tulisannya juga sangat menarik… tetapi saya agak bingung memahaminya, namun itulah ciri karya yang hebat… lanjutkan bro
Inspiratif and dalem banget ni entri.
lah…
nyang penting komeng yak
Pusat cahaya….. apakah sama dengan pusat gravitasi? Lubang hitam “black hole”?
tulisan yang bagus dan mendalam
Setuju untyuk kalimat ini:
Kadangkala keinginan berlebihan dari pemanah itu sendiri yang meruntuhkan keakuratan dalam memanah.
jadi melakukan segala sesuatu hrs tenag.. tp kalo lagi tersulut emosi, lha piye?
bermeditasi dengan cara menenangkan diri…
hehehe aduh kesatrianya kok malah tidur yaa gr2 meditasi
ngga lo foto2nya kok mesti bagus2 dan aneh2 ya…
salam mas, dari MALANG
biar sulit dimengerti oleh otak mungilku tapi aku suka dgn rangkaian kata2nya
Keren. Untuk dapat memahami artikel yang di muat bener2 butuh konsentrasi dan fokus terhadap detail kalimat yang di tulis. Bener-bener coretan berbobot . Kami tunggu artikel berikutya….
fiction ya? keren banget saya belom bisa nih nulis kayak ginii hehe
salam malam brow?
ksatria keheningan malam yg meditasi diri dari kepulan asap yg mematikan
kisah yg asyik & uniq..
guru imauw ech guru zen toLong ajari saya
untuk memanah tepat dicahaya itu..
@ juLie:
supeR nove sist noveLnya dee